Dampak invasi Rusia, chipset akan kembali langka

Dampak invasi Rusia, chipset akan kembali langka

Setelah berlangsung membaik, pasokan chipset akan kembali memburuk akibat imbas invasi Rusia ke Ukraina.

Invasi Rusia ke Ukraina telah membuat banyak perusahaan teknologi melakukan pemblokiran layanan dan penjualan ke negara tersebut. Mulai dari Microsoft, Sony, Nintendo, IntelAMD, NVIDIA, dan lainnya telah melakukan pemblokiran selama beberapa waktu.

Ternyata, selain dikarenakan permintaan dari pemerintah Ukraina, perusahaan teknologi ini tampaknya memiliki alasan lain terhadap pemblokiran ini. Sebab, disebutkan invasi ini akan mempengaruhi ketersediaan chipset secara global setelah selama beberapa bulan terakhir ini masalah tersebut berangsur membaik.

Diilansir dari Gizmodo (14/3), invasi ini disebut telah memaksa dua pemasok neon terkemuka dari Ukraina untuk menangguhkan operasi. Neon sangat penting untuk pembuatan chip semikonduktor. Hampir setengah dari neon kelas semikonduktor dunia berasal dari dua pemasok ini, yakni Ingas dan Cryoin.

Dalam laporan dari Reuters, mereka memperkirakan kedua perusahaan memproduksi antara 45 persen dan 54 persen dari jenis neon tertentu yang dibutuhkan untuk memproduksi chip semikonduktor. Baca Juga

Dalam keadaan normal, Ingas mengeluarkan 15.000 hingga 20.000 meter kubik neon per bulan, dengan sekitar 75 persen langsung masuk ke industri chip. Sedangkan produksi neon global tercatat mencapai 540 metrik ton per tahun, menurut perusahaan riset pasar Techcet.

Meski Cryoin harus menghentikan operasi mereka mulai saat hari pertama invasi, Ingas berhasil mempertahankan produksi saat pasukan Rusia menyerbu, tetapi akhirnya menghentikan operasi minggu ini.

Presiden Techcet, Lita Shon-Roy memperingatkan kekurangan neon dari Ukraina secara tidak proporsional dapat berdampak pada pembuat chip yang lebih kecil dalam waktu dekat.

“Para pembuat chip besar, seperti Intel, Samsung dan TSMC, memiliki daya beli yang lebih besar dan akses ke inventaris yang dapat memberikan mereka dana untuk jangka waktu yang lebih lama, dua bulan atau lebih,” kata Shon-Roy.

Selain akan memperparah kelangkaan chipset, invasi ini juga telah meninggalkan bekas mendalam di sektor ekonomi lainnya. Harga minyak melonjak ke rekor tertinggi selama 14 tahun terakhir ini, yang tentunya berimbas besar dalam perekonomian dunia.

Vestibulum ante ipsum

Vestibulum ac diam sit amet quam vehicula elementum sed sit amet dui. Donec rutrum congue leo eget malesuada vestibulum.

id-modZ