Perusahaan teknologi asal Amerika Serikat Microsoft menyatakan menghentikan semua penjualannya di Rusia imbas dari serangan ke Ukraina.
Apple bukan satu-satunya raksasa teknologi yang menarik produknya dari pasar Rusia sebagai tanggapan invasi ke Ukraina. Microsoft ‘menangguhkan’ semua penjualan produk dan layanan baru di Rusia, dan menghentikan “banyak aspek” bisnisnya di negara itu untuk menghormati sanksi AS, Inggris, dan UE.
Langkah itu dilakukan beberapa hari setelah Microsoft membatasi media pemerintah Rusia di seluruh platformnya, dan setelah Wakil Perdana Menteri Ukraina meminta perusahaan untuk memblokir akun gamer Xbox dari Rusia.Baca Juga
Dilansir dari Engadget (3/5), Microsoft melihat penarikan itu sebagai suatu keharusan. “Langkah konkret” seperti ini akan memiliki dampak paling besar, menurut presiden perusahaan Brad Smith, dan akan ada “langkah tambahan” saat situasi Ukraina berkembang.
Microsoft dengan tegas mengkritik Rusia, menyebut inovasi itu “tidak dapat dibenarkan, tidak beralasan dan melanggar hukum” dan menunjukkan upayanya untuk mengidentifikasi serta melawan serangan siber Rusia terhadap Ukraina.
Inisiatif ini dapat berdampak signifikan pada penggunaan teknologi Rusia. Produk Microsoft memainkan peran penting untuk komputasi Rusia seperti yang mereka lakukan di banyak negara, termasuk Windows, Office, dan layanan seperti Microsoft 365 atau Azure.
Meskipun pengguna yang ada mungkin tidak kehilangan akses, hal ini dapat menimbulkan masalah bagi siapa saja yang perlu membeli produk baru atau memperbarui langganan.
Apapun kerusakannya, pembekuan penjualan seperti ini mengikuti serangkaian tindakan keras di perusahaan teknologi seperti Google, Meta, Reddit, dan Twitter. Rusia tidak serta merta membungkuk dalam menanggapi tindakan ini, tetapi jelas ada tekanan bersama pada negara untuk bertindak.
